إن الحمد ﷲ نحمده ونستعينه ونستغفره
ونعوذ باﷲ من شرور أنفسنا ومن سيأت أعمالنا من يهده ﷲ فلا مضل له ومن يضلل فلا
هادي له أشهد أن ﻻإله إﻻ ﷲ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
فإن خيرالحديث كتابﷲ وخير الهدي هدي
محمدصلى ﷲ عليه وعلى اله وسلم وشراﻻمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة
وكل ضلالة فنار
Kedatangan Timur Lenk
ke dunia Islam tidak kurang membawa kehancuran, bahkan ia lebih kejam daripada
Jengiskan atau Hulagukhan. Berbeda dengan Jengiskan atau Hulagukhan yang masih
menganut kepercayaan Syamaniah, Timur Lenk ini sudah menganut agama Syiah.
Pada tanggal 10 April
1370 Masehi, Timur Lenk memproklamirkan diri sebagai penguasa tunggal di
Tranxosiana. Ia berencana untuk menaklukkan daerah-daerah yang pernah dikuasai
oleh Jengiskhan. Ia berkata: “Sebagaiamana hanya ada satu Tuhan di alam ini
, maka di bumi seharusnya hanya ada seorang raja.”
Pada tahun 1381 Masehi,
ia menaklukkan Khurasan, terus ke Afganistan, Persia, Fars dan Kurdistan. Di
setiap negeri yang ditaklukkannya ia mengadakan pembantaian besar-besaran
terhadap siapa saja yang menghalangi rencananya, misalnya di Afganistan ia
membangun menara yang disusun dari 2000 mayat yang dibalut dengan batu dan
tanah liat, di Iran ia membangun menara dari 70000 kepala manusia yang sudah
dipisahkan dari badannya, di India ia membantai lebih dari 80000 tawanan, di
Sivas, Anatolia sekitar 4000 tentara Armenia dikubur hidup-hidup.
Pada tahun 1401 Masehi
ia memasuki daerah Syria bagian utara. Tiga hari lamanya Aleppo
dihancurleburkan. Kepala dari 20000 penduduk dibuat Pyramid setinggi 10 hasta
dan kelilingnya 20 hasta dengan wajah mayat menghadap ke luar. Banyak bangunan,
seperti sekolah dan masjid yang berasal dari zaman Nuruddin Zanky dari Ayyubi
dihancurkan. Hamah, Hom’s dan Ba’labaka berturut-turut jatuh ke tangannya.
Demikian pula Damaskus dikuasainya, sehingga masjid Umayah yang bersejarah
mengalami kerusakan berat. Setelah itu serangan diteruskan ke Baghdad, dan
membantai 20000 penduduknya. Dari mayat-mayat tersebut ia membuat 120 menara
sebagai tanda kemenangan.
Timur lenk berambisi
juga untuk menguasai kerajaan Usmani di Turki, karena kerajaan ini banyak
menguasai daerah-daerah bekas imperium Jengiskan dan Hulagukhan. Pada tahun
1402 Masehi terjadi pertempuran yang sangat hebat di Ankara. Tentara Usmani
mengalami kekalahan. Sultan Usmani (Bayazid I) sendiri tertawan dan mati dalam
tawanan.
Setelah itu, Timur Lenk
kembali ke Samarkhand. Ia berencana mengadakan invasi ke Cina, Namun di tengah
perjalanan ia menderita sakit yang membawa kepada kematiannya pada usia 71
tahun. Tepatnya tahun 1404 M. dan mayatnya di bawa ke samarkhand.
Sekalipun Timur Lenk
ini terkenal sangat ganas dan kejam, tetapi ia sempat memperhatikan
pengembangan Islam. Konon ia penganut Syi’ah yang ta’at dan menyukai tarekat
Naqsyabandiyah. Dalam setiap perjalanannya ia selalu mengikutsertakan para
ulama, sastrawan dan seniman. Ia sangat menghormati para ulama. Ketika ia
berusaha menaklukkan Syria utara, ia menerima dengan hormat sejarawan terkenal,
Ibnu Khaldun yang diutus Sulthan Faraj untuk membicarakan perdamaian. Kota
Samarkhand diperkaya dengan bangunan-bangunan dan masjid yang megah dan indah.
0 komentar:
Posting Komentar