إن الحمد ﷲ نحمده ونستعينه ونستغفره
ونعوذ باﷲ من شرور أنفسنا ومن سيأت أعمالنا من يهده ﷲ فلا مضل له ومن يضلل فلا
هادي له أشهد أن ﻻإله إﻻ ﷲ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
فإن خيرالحديث كتابﷲ وخير الهدي هدي
محمدصلى ﷲ عليه وعلى اله وسلم وشراﻻمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة
وكل ضلالة فنار
Sejarah bangsa Yahudi bermula dengan agama Judaisme yang lahir pada 458 SM.
Al-Qur’an termasuk kitab suci yang banyak menceritakan perihal umat yang
membunuh nabi-nabinya ini. Hampir semua Nabi-nabi yang disebut dalam Al Qur’an
adalah keturunan Bani Israil, Kecuali Nabi Muhammad shalallahu ‘alayhi wa
sallam. Dikalangan Yahudilah Nabi-nabi besar diturunkan. Namun sejak seribu
tahun sebelum masehi, bahkan hingga kedatangan Nabi Musa, Harun, dan Isa, kaum
Yahudi selalu diburu, disiksa, diperbudak, serta diusir dari negeri tempat
mereka tinggal.
Istilah Yahudi berasal dari kata Yahuda (Judah), salah satu dari dua belas
anak Ya’qub. Setelah kematian Nabi Sulaiman (‘alayhis salam), bangsa Israel
terbagi menjadi kerajaan Yahuda dan Israel. Pada abad ke-6 SM kerajaan Israel
ditaklukan oleh Assyria dan penduduknya diusir sehingga yang tersisa hanyalah
kerajaan Yahuda. Mereka inilah yang kemudian disebut sebagai Yahudi.
Agama Yahudi adalah agama yang dianut oleh masyarakat Yahudi. Jumlah orang
Yahudi adalah sekira 16 juta jiwa pada masa sebelum perang dunia ke-2. Mereka
tersebar di berbagai belahan dunia dan dikenal sebagai “anak-anak Israel” (The
Children of Israel).
Bagi kalangan Konservatif, seorang Yahudi ialah setiap orang yang ibunya
adalah seorang Yahudi (matrilineal) atau setiap orang yang telah melalui proses
konversi resmi untuk menjadi Yahudi. Bagi mereka, Yahudi sebetulnya lebih merupakan
sebuah kebangsaan daripada sebuah agama. Sementara bagi Yahudi reformasi,
seseorang dianggap Yahudi jika salah satu dari kedua orang tuanya adalah Yahudi
dan yang bersangkutan menganut faham Yahudi. Anak yang lahir dari ayah Kristen
dan ibu Yahudi namun anak itu tidak menganut faham Yahudi.
Sejarah Yahudi menunjukkan bahwa sesungguhnya mereka adalah kaum yang sial.
Dari 25 Nabi dan Rasul yang namanya tercantum dalam Al Qur’an, mayoritas adalah
keturunan Yahudi. Nabi Musa, Isa, Zakaria, Daud, Sulaiman, Ya’qub, Yusuf, dan
lain-lain adalah para Nabi berkebangsaan Yahudi. Namun bangsa Yahudi sendiri
paling sering dikutuk karena pembangkangan yang mereka lakukan.
Kebanyakan orang Yahudi adalah pelaku dosa, pengkhianat, pembangkang, dan
penjahat. Secara psikologis, mereka adalah orang-orang yang sakit hati. Dahulu
mereka sombong karena merasa sebagai bangsa yang terpilih oleh Tuhan dengan
asumsi bahwa para Nabi dan kitab suci berasal dari bangsa mereka. Namun mereka
terkecoh ketika Nabi terakhir justru tidak lahir dari bangsa mereka, melainkan
dari bangsa Arab.
Boleh jadi jika ada orang yang bertanya : ”Kenapa orang-orang Yahudi
kafir dengan Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam) ?”
Jawabnya :
Orang-orang Yahudi
menginginkan agar Nabi yang akan datang (terakhir) itu diutus dari golongan mereka
dan untuk mereka, yaitu untuk mengangkat derajat dan melanjutkan kekuasaan
(dominasi) mereka terhadap manusia seluruhnya.
Sumber:
1.
Buku Rahasia
Kekayaan Yahudi Penulis Faisal M. Sakri hal.5, 8, 11 dengan sedikit perubahan
posisi paragraf.
2.
Sejarah dan Kebudayaan
Islam Penulis Profesor Dr. A.Syalabi hal. 131 dengan tambahan kata di dalam
kurung.
3.
Baca juga QS. Al
Baqarah ayat : 40, 50, 55, 58, 59, 61, 67, 75, 76, 79, 91, 93, 83, 85, 87, 91,
92, 93, 102, 104, 122
4.
QS. Al Maa-idah ayat :
20, 24, 70, 78, 79, 82
5.
QS. Al Israa’ ayat : 4
6.
QS. Al Ahzab ayat : 69
7.
QS. Ali ‘Imran ayat :
78, 181
8.
QS. An Nisaa’ ayat :
46.
0 komentar:
Posting Komentar