إن الحمد ﷲ نحمده ونستعينه ونستغفره
ونعوذ باﷲ من شرور أنفسنا ومن سيأت أعمالنا من يهده ﷲ فلا مضل له ومن يضلل فلا
هادي له أشهد أن ﻻإله إﻻ ﷲ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
فإن خيرالحديث كتابﷲ وخير الهدي هدي
محمدصلى ﷲ عليه وعلى اله وسلم وشراﻻمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة
وكل ضلالة فنار
Sekilas tentang Tembok
Ratapan Yahudi di Israel
Sebuah Organisasi Yahudi Zionis baru-baru ini mendirikan sebuah maket besar
tiga dimensi untuk tembok barat Al-Aqsha (al Barrak) yang diklaim oleh Israel
sebagai “Tembok Ratapan” tempat di mana orang Yahudi beribadah di Jerusalem.
Maket tiga dimensi ini di pajang di museum swasta di Broklyn, New York, Amerika
Serikat.
Pendirian maket ini bertujuan untuk mengukuhkan legenda “Tembok Ratapan”
dan kuil yang mereka klaim, tempat di mana Daud/Sulaiman mendirikannya.
Indikasi-indikasi yang dilakukan para zionis tersebut tidak lain dari sikap
panik dan cemas untuk tetap mendesak dilanjutkannya usaha-usaha penggalian di
bawah masjid Al-Aqsha dan bertujuan untuk menemukan bukti-bukti sejarah masa
lampau dan juga mendirikan kuil/temple tempat di mana mereka mengklaim sebagai
reruntuhan kuil Sulaiman.
Israel Finkelstein, bapak arkeolog Yahudi menegaskan kepada surat kabar
Jerusalem Post bahwa para arkeolog Yahudi belum menemukan bukti sejarah atau arkeologi
yang mendukung kisah-kisah yang tertuang di dalam Taurat.
Yoni Mizrachi seorang arkeolog independen pun menegaskan bahwa “majelis
(Elad) yang sayap kanan tidak menemukan, bahkan sebuah papan pun yang bertulis
“Selamat datang di istana Daud” meskipun mereka menelusuri teks-teks suci
(Taurat) untuk mendukung dan membimbing pekerjaan mereka.
Pemerintah Israel sejak pertengahan 2008 secara diam-diam dan sangat serius
memperluas dan penguatan kontrol atas pemukim di Silwan dan daerah sekitar kota
tua bersejarah itu, yang diduduki Israel dalam perang pada bulan Juni 1967 dan
kemudian dianeksasi dalam langkah yang tidak diakui oleh masyarakat
internasional atau PBB. Tujuan utama di balik kegiatan penggalian adalah untuk
mendorong warga Palestina keluar dari kota suci, dan perluasan pemukiman Yahudi
di sana.
Sekarang pertanyaannya adalah, “Apakah hanya di Israel saja yang ada
tembok ratapan?”. Jawabannya, “Tidak!!!”
Ternyata, tembok ratapan juga ada di negara lain, terlebih lagi negara yang
dimaksud adalah negara yang ‘katanya’ sangat membenci Israel, yaitu Iran. Ya,
tembok ratapan tersebut berada di kota Shiraz, Iran. Maklum saja, karena
mayoritas warga Iran adalah beragam Syi’ah yang merupakan agama buatan seorang
Yahudi bernama Abdullah bin Saba al-Yahudi.
Lalu, “apakah hanya di kedua tempat tersebut yang ada tembok ratapan?”
Jawabannya, “Tidak”.
Lalu tempat mana lagi yang ada tembok ratapan? Tempat itu adalah Facebook.
Ya, seperti kita tahu bahwa di facebook ada yang bernama wall (tembok/dinding).
Seperti halnya tembok ratapan di Israel dan Iran yang menjadi tempat keluh
kesah dan tempat berdo’a bagi mereka (Yahudi dan Syi’ah), kini Wall Facebook
juga menjadi tempat orang-orang berkeluh kesah, berdoa, dan lain-lain. Yang
ironis adalah, kebanyakan mereka yang berkeluh kesah di Wall Facebook adalah
mereka yang mengaku seorang Muslim. Apakah kita ingat sabda Nabi shollollohu
‘alaihi wasallam berikut,
Dari Abu Sa‘id Al Khudri, ia berkata: “Rasululah
bersabda: ‘Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian,
sejengkal demi sejengkal, sehingga kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak,
niscaya kalianpun akan masuk ke dalamnya.’ Mereka (para sahabat) bertanya: ‘Wahai
Rasulullah, apakah kaum Yahudi dan Nasrani?’ Sabda beliau: “Siapa lagi
jika bukan mereka.” (Mutafaqun Alaih)
Jadi, masih ingin berkeluh kesah di Facebook???
0 komentar:
Posting Komentar