إن الحمد ﷲ نحمده ونستعينه ونستغفره
ونعوذ باﷲ من شرور أنفسنا ومن سيأت أعمالنا من يهده ﷲ فلا مضل له ومن يضلل فلا
هادي له أشهد أن ﻻإله إﻻ ﷲ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
فإن خيرالحديث كتابﷲ وخير الهدي هدي
محمدصلى ﷲ عليه وعلى اله وسلم وشراﻻمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة
وكل ضلالة فنار
Assalamu’alaikum,
bagaimana kita bisa mengenal orang-orang Syiah dan perilaku mereka dalam
kehidupan sehari-hari?
Jawaban :
Wa’alaikumussalam
warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di
Qiblati. Ciri-ciri pengikut Syiah sangat mudah dikenali, kita dapat
memperhatikan sejumlah ciri-ciri berikut:
1.
Mengenakan songkok
hitam dengan bentuk tertentu.
Tidak seperti songkok
yang dikenal umumnya masyarakat Indonesia, songkok mereka seperti songkok orang
arab hanya saja warnanya hitam.
2.
Tidak shalat jum’at.
Meskipun shalat jumat
bersama jamaah, tetapi dia langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam.
Orang-orang akan mengira dia mengerjakan shalat sunnah, padahal dia
menyempurnakan shalat Zhuhur empar raka’at, karena pengikut Syiah tidak
meyakini keabsahan shalat Jum’at kecuali bersama Imam yang ma’shum atau
wakilnya.
3.
Pengikut Syiah juga
tidak akan mengakhiri shalatnya dengan mengucapkan salam yang dikenal kaum
Muslimin, tetapi dengan memukul kedua pahanya beberapa kali.
4. Pengikut Syiah jarang
shalat jama’ah karena mereka tidak mengakui shalat lima waktu, tapi yang mereka
yakini hanya tiga waktu saja.
5.
Mayoritas pengikut
Syiah selalu membawa At-Turbah Al-Husainiyah.
Yaitu batu/tanah yang
digunakan menempatkan kening ketika sujud bila mereka shalat tidak di dekat
orang lain.
6.
Jika anda perhatikan
caranya berwudhu maka anda akan dapati bahwa wudhunya sangat aneh, tidak
seperti yang dikenal kaum Muslimin.
7.
Anda tidak akan
mendapatkan penganut Syiah hadir dalam kajian dan ceramah Ahlussunnah.
8. Anda juga akan melihat
penganut Syiah banyak-banyak mengingat Ahlul Bait; Ali, Fathimah, Hasan dan
Husein radhiyallahu anhum.
9. Mereka juga tidak akan
menunjukkan penghormatan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman, mayoritas sahabat dan
Ummahatul Mukminin radhiyallahu anhum.
10. Pada bulan ramadhan penganut Syiah tidak langsung berbuka puasa setelah
adzan maghrib; dalam hal ini Syiah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka
puasa jika bintang-bintang sudah nampak di langit, dengan kata lain mereka
berbuka bila benar-benar sudah masuk waktu malam. (mereka juga tidak shalat
tarwih bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah)
11. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menanam dan menimbulkan fitnah antara
jamaah salaf dengan jamaah lain, sementara itu mereka mengklaim tidak ada
perselisihan antara mereka dengan jamaah lain selain salaf. Ini tentu tidak
benar.
12. Anda tidak akan mendapati seorang penganut Syiah memegang dan membaca
Al-Qur’an kecuali jarang sekali, itu pun sebagai bentuk taqiyyah (kamuflase),
karena Al-Qur’an yang benar menurut mereka yaitu al-Qur’an yang berada di
tangan al-Mahdi yang ditunggu kedatangannya.
13. Orang Syiah tidak berpuasa pada hari Asyura, dia hanya menampilkan
kesedihan di hari tersebut.
14. Mereka juga berusaha keras mempengaruhi kaum wanita khususnya para
mahasiswi di perguruan tinggi atau di perkampungan sebagai langkah awal untuk
memenuhi keinginannya melakukan mut’ah dengan para wanita tersebut bila
nantinya mereka menerima agama Syiah. Oleh sebab itu anda akan dapati;
15. Orang-orang Syiah getol mendakwahi orang-orang tua yang memiliki anak putri,
dengan harapan anak putrinya juga ikut menganut Syiah sehingga dengan leluasa
dia bisa melakukan zina mut’ah dengan wanita tersebut baik dengan sepengetahuan
ayahnya ataupun tidak. Pada hakikatnyaketika ada seorang yang ayah yang
menerima agama Syiah, maka para pengikut Syiah yang lain otomatis telah
mendapatkan anak gadisnya untuk dimut’ah. Tentunya setelah mereka berhasil
meyakinkan bolehnya mut’ah. Semua kemudahan, kelebihan, dan kesenangan terhadap
syahwat ini ada dalam diri para pemuda, sehingga dengan mudah para pengikut
Syiah menjerat mereka bergabung dengan agama Syiah.
Kesimpulannya, ciri-ciri
mereka sangat banyak. Selain yang kami sebutkan di atas masih banyak ciri-ciri
lainnya, sehingga tidak mungkin bagi kita untuk menjelaskan semuanya di sini.
Namun cara yang paling
praktis ialah dengan memperhatikan raut wajah. Wajah mereka merah padam jika
anda mencela Khomeini dan Sistani, tapi bila anda menghujat Abu Bakar, Umar,
Utsman, Aisyah dan Hafshah, atau sahabat-sahabat lainnya radhiyallahu anhum
tidak ada sedikitpun tanda-tanda kegundahan di wajahnya.
Akhirnya, dengan hati
yang terang Ahlussunnah dapat mengenali pengikut Syiah dari wajah hitam mereka
karena tidak memiliki keberkahan, jika anda perhatikan wajah mereka maka anda
akan membuktikan kebenaran penilaian ini, dan inilah hukuman bagi siapa saja
yang mencela dan menyepelekan para sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam
dan para ibunda kaum Muslimin radhiyallahu anhun yang dijanjikan surga
oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kita memohon hidayah
kepada Allah untuk kita dan mereka semua. Wallahu a’lam
Dijawab Oleh Syekh Mamduh Farhan Al-Buhairi di Majalah Islam Internasional Qiblati, Edisi Dzulhijjah 1433 H, hal 52-53.
LPPI Makassar
0 komentar:
Posting Komentar