إن الحمد ﷲ نحمده ونستعينه ونستغفره
ونعوذ باﷲ من شرور أنفسنا ومن سيأت أعمالنا من يهده ﷲ فلا مضل له ومن يضلل فلا
هادي له أشهد أن ﻻإله إﻻ ﷲ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
فإن خيرالحديث كتابﷲ وخير الهدي هدي
محمدصلى ﷲ عليه وعلى اله وسلم وشراﻻمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة
وكل ضلالة فنار
.
Iran merupakan negara yang dahulunya
dikenal dengan nama Parsi (Persia). Parsi merupakan sebuah kerajaan yang besar
dimana mayoritas penduduknya menganut agama Majusi (penyembah api) atau lebih
dikenal sebagai Zoroasterisme. Kehidupan mereka mewah dengan harta benda,
kerana memang kota-kota di Parsi itu indah dan subur, serta peradabannya cukup
maju pada masa itu.
Pada abad ke-7 Masehi, ketika cahaya
Islam baru menjadi satu kuasa besar dalam percaturan kekuasaan di dunia, Islam
tampil sebagai ‘rising star’ di bawah pimpinan Umar Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu. Ketika itu, Umar
mengembangkan wilayah Islam hingga ke Parsi, dimana pada ketika itu Parsi bernama
Sassania. Pertempuran tentara Islam melawan tentara Parsi yang dikenal dengan
nama perang Qadisiyah, diantara Saad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu melawan panglima Parsi yaitu Rustum, Parsi
akhirnya kalah. Peperangan demi peperangan melemahkan Parsi sekaligus membawa
Kaisar Parsi diambang kehancuran. Akhirny a Parsi benar-benar runtuh dalam
Perang Madain pada tahun 651 Masehi.
Pada ketika itu, banyak kaum Majusi yang
berpura-pura memeluk agama Islam. Niat mereka hanyalah satu, yaitu untuk
menghancurkan Islam dari dalam. Mereka menyusun strategi demi meruntuhkan
kekuasaan kaum muslimin dengan cara menyelewengkan ajaran Islam dengan
mencampuradukkan aqidah Majusi dan Yahudi. Dan antara strategi lain yang yang
termasuk dalam strategi melemahkan Islam adalah dengan pembunuhan Umar Al-Khattab
sang Amirul Mukminin yang telah meruntuhkan Negri Majusi Kaisar Parsi. Hal itulah
yang menjadi kan Syiah benar-benar benci ke pada Umar Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu. Kebenci an yang terlalu
tinggi itu dapat dilihat lagi dengan cara mereka (yaitu orang-orang Syiah –pen)
dalam mengagungkan Abu Lu’l uah laknatullah
‘alaih sang pembunuh Umar d engan gelaran ‘Bapa Pembela Agama’.
Sementara salah seorang puter i kaisar
terakhir mereka, yait u Yazdegerd III telah menjadi tawanan kaum Muslimin
sewaktu kejatuhan Kekaisaran Pars i. Puteri Kaisar itu akhirnya dinikahkan dengan
Hu ssein bin Ali bin AbiThalib radhiyallahu
‘anhuma. Ma ka, kerana ini jugalah mereka begitu fanatik dan cend erung
‘mendewakan’ Hussein bi n Ali.
Di sini terjawablah sudah mengapa Syiah
berpusat di Iran. Syiah adalah agama yang dilahirkan untuk membalas dendam pada
kekalahan Kaisar Parsi terhadap Islam. Syiah adalah simbol hasad dan kemarahan
kaum Parsi terhadap bangsa Arabnya dan kaum Muslimin khusunya.
0 komentar:
Posting Komentar