إن الحمد ﷲ نحمده ونستعينه ونستغفره
ونعوذ باﷲ من شرور أنفسنا ومن سيأت أعمالنا من يهده ﷲ فلا مضل له ومن يضلل فلا
هادي له أشهد أن ﻻإله إﻻ ﷲ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
فإن خيرالحديث كتابﷲ وخير الهدي هدي
محمدصلى ﷲ عليه وعلى اله وسلم وشراﻻمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة
وكل ضلالة فنار
`
Adab menuju Masjid yang perlu kita ketahui dalam rangka memotivasi kaum
muslimin untuk memakmurkan masjid, Allah memberikan banyak janji dan keutamaan
bagi orang yang menghadiri shalat jamaah. Diantaranya,
Hadis
dari Ibnu Mas’ud rodhiyallohu’anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
ﻦﺴﺤﻴﻓ
ﺮﻬﻄﺘﻳ ﻞﺟﺭ
ﻦﻣ ﺎﻣﻭ
ﺪﺠﺴﻣ ﻰﻟﺇ
ﺪﻤﻌﻳ ﻢﺛ ﺭﻮﻬﻄﻟﺍ ﺐﺘﻛ
ﻻﺇ
ﺪﺟﺎﺴﻤﻟﺍ
ﻩﺬﻫ ﻦﻣ ﺎﻫﻮﻄﺨﻳ ﺓﻮﻄﺧ ﻞﻜﺑ ﻪﻟ ﻪﻠﻟﺍ ﺎﻬﺑ
ﻪﻌﻓﺮﻳﻭ،ﺔﻨﺴﺣ
ﺔﺌﻴﺳ ﺎﻬﺑ ﻪﻨﻋ ّﻂﺤﻳﻭ،ﺔﺟﺭﺩ
“Jika
seseorang wudhu dengan sempurna, kemudian menuju masjid, maka Allah akan
mencatat setiap langkahnya sebagai pahala untuknya, mengangkat derajatnya, dan menghapuskan
dosanya…” (HR. Muslim).
Hadis
dari Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
ﻎﺒﺳﺄﻓ ﺓﻼﺼﻠﻟ
ﺄﺿﻮﺗ ﻦﻣ ﺓﻼﺼﻟﺍ ﻰﻟﺇ ﻰﺸﻣ
ﻢﺛ ﺀﻮﺿﻮﻟﺍ ،ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻊﻣ ﺎﻫﻼﺼﻓ
ﺔﺑﻮﺘﻜﻤﻟﺍ
ﻲﻓ ﻭﺃ
،ﺔﻋﺎﻤﺠﻟﺍ
ﻊﻣ ﻭﺃ
ﻪﺑﻮﻧﺫ
ﻪﻟ ﻪﻠﻟﺍ
ﺮﻔﻏ ﺪﺠﺴﻤﻟﺍ
“Siapa
yang berwudhu untuk shalat dan dia sempurnakan wudhunya, kemudian dia menuju masjid
untuk shalat fardhu. Lalu dia ikut shalat berjamaah atau shalat di masjid maka
Allah mengampuni dosa-dosanya.”
(HR. Muslim).
Untuk menyempurnakan pahala Anda ketika menuju masjid, berikut
beberapa adab yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika
berangkat ke masjid,
Berwudhulah
dari rumah dan bukan di masjid.
Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa keadaan yang sesuai
sunnah adalah berwudhu di rumah dan bukan di masjid. Diantaranya adalah hadis
Utsman di atas. Zhahir hadis itu, wudhu tersebut dilakukan sebelum berangkat
menuju masjid. Itu artinya, wudhu tersebut dilakukan di rumah. Disamping itu,
terdapat dalil tegas yang menunjukkan hal ini. Hadis dari Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻰﺸﻣ ﻢﺛ ﻪﺘﻴﺑ ﻲﻓ ﺮّﻬﻄﺗ
ﻦﻣ ،ﻪﻠﻟﺍ ﺕﻮﻴﺑ
ﻦﻣ ﺖﻴﺑ ﻰﻟﺇ
ﺾﺋﺍﺮﻓ
ﻦﻣ ﺔﻀﻳﺮﻓ ﻲﻀﻘﻴﻟ ﻪﻠﻟﺍ
“Siapa
yang berwudhu di rumahnya kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah,
untuk menunaikan shalat wajib…”
(HR. Muslim)
Gunakan
pakaian yang sopan nan suci
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
َﺪْﻨِﻋ ْﻢُﻜَﺘَﻨﻳِﺯ ﺍﻭُﺬُﺧ
َﻡَﺩﺁ
ﻲِﻨَﺑ ﺎَﻳ ﺍﻮُﺑَﺮْﺷﺍَﻭ ﺍﻮُﻠُﻛَﻭ
ٍﺪِﺠْﺴَﻣ ِّﻞُﻛ
“Wahai
bani Adam, gunakanlah perhiasan kalian setiap kali menuju masjid, makan dan minumlah
kalian…” (QS. Al-A’raf : 31)
Sebagai orang yang beriman, seharusnya kita merasa malu ketika
mengenakan kaos atau pakaian yang tidak sopan ketika menuju masjid. Sementara
kita sadar bahwa kita hendak menghadap Allah.
Bacalah
doa ketika keluar rumah
Di antara doa yang disyariatkan adalah
ﺎَﻟ ،ِﻪَّﻠﻟﺍ
ﻰَﻠَﻋ ُﺖْﻠَّﻛَﻮَﺗ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻢْﺴِﺑ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ﺎَّﻟِﺇ َﺓَّﻮُﻗ
ﺎَﻟَﻭ
َﻝْﻮَﺣ
“Dengan
nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali
dengan Allah.”
Membaca doa ini ketika keluar rumah memiliki keutamaan besar,
sebagaimana disebutkan dalam hadis Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila
ada orang yang keluar dari rumahnya, kemudian dia membaca doa di
atas, dikatakan kepadanya,
atas, dikatakan kepadanya,
َﺖﻴِﻗُﻭَﻭ
،َﺖﻴِﻔُﻛَﻭ
،َﺖﻳِﺪُﻫ
‘Kamu
diberi petunjuk, kamu dicukupi, dan kamu dilindungi’, maka setan-setan pun berteriak. Kemudian ada salah satu setan
yang berkata kepada lainnya: ‘Bagaimana mungkin kalian bisa menggoda orang yang
sudah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi
dan dishahihkan Al-Albani).
Keterangan
: Doa ini sangat ringkas, mudah dibaca, namun keutamannya besar. Tidak dijumpai
riwayat yang menganjurkan mengangkat tangan ketika membaca doa ini.
Gunakanlah
sandal atau alas kaki lainnya dengan mendahulukan kaki kanan
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan,
ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﻠﻟﺍ
ﻰَّﻠَﺻ ُّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ َﻥﺎَﻛ
ﻲِﻓ ،ُﻦُّﻤَﻴَّﺘﻟﺍ ُﻪُﺒِﺠْﻌُﻳ َﻢَّﻠَﺳَﻭ
،ِﻩِﺭﻮُﻬُﻃَﻭ
،ِﻪِﻠُّﺟَﺮَﺗَﻭ ،ِﻪِﻠُّﻌَﻨَﺗ ِﻪِّﻠُﻛ
ِﻪِﻧْﺄَﺷ ﻲِﻓَﻭ
“Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam suka mendahulukan yang kanan, ketika memakai sandal,
menyisir rambut, bersuci, dan yang lainnya.”
(HR. Bukhari, Ahmad dan yang lainnya).
Berjalanlah
menuju masjid dengan tenang
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺍﻮﺸﻣﺎﻓ
ﺔﻣﺎﻗﻹﺍ
ﻢﺘﻌﻤﺳ ﺍﺫﺇ
ﺔﻨﻴﻜﺴﻟﺍ
ﻢﻜﻴﻠﻋﻭ
ﺓﻼﺼﻟﺍ ﻰﻟﺇ ﺍﻮﻋﺮﺴُﺗ
ﻻﻭ
،ﺭﺎﻗﻮﻟﺍﻭ
“Apabila
kalian mendengar iqamah, berjalanlah menuju shalat dan kalian harus tenang, dan
jangan buru-buru..” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Di samping itu, dengan berjalan tenang kita akan mendapatkan banyak
pahala. Karena setiap langkah kaki kita dicatat sebagai pahala dan menghapus
dosa. Di antara hikmah larangan terburu-buru ketika shalat diantaranya, agar
kita tidak ‘ngos-ngosan’ ketika melaksanakan shalat. Nafas tersengal-sengal
ketika shalat, bisa menyebabkan shalat kita menjadi sangat terganggu.
Membaca
doa ketika menuju masjid
Doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika
menuju masjid sangat bervariasi. Ada yang panjang dan ada yang pendek. Sebagian
ulama menganjurkan agar dibaca semuanya. Sehingga kita mendapatkan semua
keutamaan dalam doa tersebut. Tapi, bagi yang kesulitan menghafalkan semua,
bisa menghafalkan yang pendek, dan dibaca berulang-ulang.
Di antara doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah,
،ًﺍﺭْﻮُﻧ ْﻲِﺒْﻠَﻗ ﻲِﻓ ْﻞَﻌْﺟﺍ
َّﻢُﻬّﻠﻟﺍ
ﻲِﻓَﻭ
،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻧﺎَﺴِﻟ ﻲِﻓَﻭ ﻱِﺮَﺼَﺑ
ﻲِﻓَﻭ
،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻌْﻤَﺳ ْﻦِﻣَﻭ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻗْﻮَﻓ ْﻦِﻣَﻭ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ
،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻨْﻴِﻤَﻳ ْﻦَﻋَﻭ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﺘْﺤَﺗ ْﻦِﻣَﻭ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻟﺎَﻤِﺷ ْﻦَﻋَﻭ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻔْﻠَﺧ ْﻦِﻣَﻭ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻣﺎَﻣَﺃ
،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﺴْﻔَﻧ ﻲِﻓ ْﻞَﻌْﺟﺍَﻭ ﻲِﻟ
ﻢِّﻈَﻋَﻭ
،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻟ ْﻢِﻈْﻋَﺃَﻭ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻟ ْﻞَﻌْﺟﺍَﻭ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻨِﻄْﻋَﺃ
َّﻢُﻬّﻠﻟﺍ
،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻨْﻠَﻌْﺟﺍَﻭ
ﻲِﺒَﺼَﻋ ﻲِﻓ ْﻞَﻌْﺟﺍَﻭ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻓَﻭ
،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻤْﺤَﻟ ﻲِﻓَﻭ
،ًﺍﺭْﻮُﻧ
،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ْﻱِﺮْﻌَﺷ
ﻲِﻓَﻭ
،ًﺍﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻣَﺩ
ًﺍﺭْﻮُﻧ
ْﻱِﺮَﺸَﺑ
ﻲِﻓَﻭ
“Ya
Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lisanku, cahaya bagi
pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku,
cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di depanku, cahaya
di belakangku, cahaya di jiwaku, perbesarlah cahayaku, jadikanlah untukku cahaya,
jadikanlah aku penuh cahaya, ya Allah berikanlah aku cahaya, jadikanlah cahaya di
ruas badanku, cahaya di dagingku, cahaya di darahku, cahaya di rambutku, dan cahaya
di kulitku.
ﻲِﻓ ﺍًﺭْﻮُﻧ
ْﻲِﻟ ْﻞَﻌْﺟﺍ
َّﻢُﻬّﻠﻟﺍ
ﻲِﻣﺎَﻈَﻋ ﻲِﻓ ﺍًﺭْﻮُﻧَﻭ . .
ْﻱِﺮْﺒَﻗ
Ya
Allah, jadikanlah cahaya untukku di kuburku, cahaya di tulangku.
ﺍًﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻧْﺩِﺯَﻭ , ﺍًﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻧْﺩِﺯَﻭ ﺍًﺭْﻮُﻧ
ﻲِﻧْﺩِﺯَﻭ
Tambahkanlah
cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku.
ﺭْﻮُﻧ
ﻰَﻠَﻋ ﺍًﺭْﻮُﻧ
ْﻲِﻟ ْﺐَﻫَﻭ
Berikanlah
aku cahaya di atas cahaya”
Semua doa di atas berdasarkan riwayat yang shahih, sebagaimana
disebutkan dalam buku Hisnul Muslim, karya Dr. Said bin Wahf Al-Qahthani.
Sesampainya
di masjid, lepas sandal dengan mendahulukan kaki kiri.
Sunnah ini dinyatakan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ْﺃَﺪْﺒَﻴْﻠَﻓ
ْﻢُﻛُﺪَﺣَﺃ
َﻞَﻌَﺘْﻧﺍ
ﺍَﺫِﺇ ْﺃَﺪْﺒَﻴْﻠَﻓ
َﻊَﻠَﺧ ﺍَﺫِﺇَﻭ
،ﻰَﻨْﻤُﻴْﻟﺎِﺑ ﻯَﺮْﺴُﻴْﻟﺎِﺑ
“Apabila
kalian memakai sandal, mulailah dengan kaki kanan, dan jika melepas, mulailah dengan
kaki kiri.” (HR. Ibn Majah
dan dishahihkan Al-Albani).
Agar Anda tetap bisa masuk masjid dengan kaki kanan, setelah
melepas sandal, kaki jangan langsung diinjakkan ke lantai masjid, tapi
diinjakkan dulu ke tanah atau ke sandal kiri yang sudah dilepas. Kemudian
naiklah ke lantai masjid dengan kaki kanan.
Masuk
masjid dengan mendahulukan kaki kanan
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan,
ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﻠﻟﺍ
ﻰَّﻠَﺻ ُّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ َﻥﺎَﻛ
ﻲِﻓ ،ُﻦُّﻤَﻴَّﺘﻟﺍ ُﻪُﺒِﺠْﻌُﻳ َﻢَّﻠَﺳَﻭ
،ِﻩِﺭﻮُﻬُﻃَﻭ
،ِﻪِﻠُّﺟَﺮَﺗَﻭ ،ِﻪِﻠُّﻌَﻨَﺗ ِﻪِّﻠُﻛ
ِﻪِﻧْﺄَﺷ ﻲِﻓَﻭ
“Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam suka mendahulukan yang kanan, ketika memakai sandal,
menyisir rambut, bersuci, dan yang lainnya.”
(HR. Bukhari, Ahmad dan yang lainnya).
Para ulama mengatakan, semua kegiatan yang baik, dianjurkan
mendahulukan bagian tubuh yang kanan. Termasuk dalam hal ini adalah mendahulukan
kaki kanan ketika masuk masjid. Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu,
mengatakan,
ﺪﺠﺴﻤﻟﺍ ﺖﻠﺧﺩ ﺍﺫﺇ
ﺔﻨﺴﻟﺍ
ﻦﻣ ﺍﺫﺇﻭ
،ﻰﻨﻤﻴﻟﺍ
ﻚﻠﺟﺮﺑ ﺃﺪﺒﺗ
ﻥﺃ
ﻚﻠﺟﺮﺑ ﺃﺪﺒﺗ
ﻥﺃ
ﺖﺟﺮﺧ ﻯﺮﺴﻴﻟﺍ
“Termasuk
ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika kamu masuk masjid, kamu
mendahulukan kaki kanan dan ketika keluar kamu mendahulukan kaki kiri.” (HR. Hakim, beliau shahihkan dan disetujui Ad-Dzahabi).
Berdoalah
ketika masuk masjid
Ada banyak doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan sekali lagi, sikap yang tepat adalah diamalkan semuanya. Berikut beberapa
doa ketika masuk masjid,
ُﻡَﻼَّﺴﻟﺍَﻭ ُﺓﺎَﻠَّﺼﻟﺍَﻭ
،ِﻪﻠﻟﺍ
ِﻢْﺴِﺑ ِﻪﻠﻟﺍ
ِﻝﻮُﺳَﺭ
ﻰَﻠَﻋ
“Bismillah,
shalawat dan salam untuk Rasulillah.
(HR. Ibnu Sunni, Abu Daud, dan dishahihkan Al-Albani)
َﻚِﺘَﻤْﺣَﺭ َﺏﺍَﻮْﺑَﺃ ﻲِﻟ
ْﺢَﺘْﻓﺍ
َّﻢُﻬَّﻠﻟﺍ
Ya
Allah, buka-kanlah pintu rahmatmu untukku.
(HR. Muslim)
ِﻪِﻬْﺟَﻮِﺑَﻭ
،ِﻢﻴِﻈَﻌْﻟﺍ
ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ُﺫﻮُﻋَﺃ
،ِﻢﻳِﺪَﻘْﻟﺍ
ِﻪِﻧﺎَﻄْﻠُﺳَﻭ
،ِﻢﻳِﺮَﻜْﻟﺍ
ِﻢﻴِﺟَّﺮﻟﺍ
ِﻥﺎَﻄْﻴَّﺸﻟﺍ
َﻦِﻣ
Aku
berlindung kepada Allah yang Maha Agung, dengan wajah-Nya yang Mulia, dengan kekuasan-Nya
yang langgeng, dari godaan setan yang terkutuk”.
Untuk doa terakhir ini, terdapat keutamaan khusus, yaitu,
Dari
Abdullah bin Amr bin Ash radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam ketika masuk masjid, beliau membaca doa di atas. Kemudian
beliau bersabda,
:ُﻥﺎَﻄْﻴَّﺸﻟﺍ َﻝﺎَﻗ
َﻚِﻟَﺫ
:َﻝﺎَﻗ
ﺍَﺫِﺈَﻓ
ِﻡْﻮَﻴْﻟﺍ
َﺮِﺋﺎَﺳ ﻲِّﻨِﻣ َﻆِﻔُﺣ
“Jika
orang membaca doa ini maka setan berteriak, ‘Orang ini dilindungi dariku
sepanjang hari’.” (HR. Abu Daud
dan dishahihkan Al-Albani).
Shalat
tahiyatul masjid, jika masih memungkinkan
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berpesan,
،َﺪِﺠْﺴَﻤْﻟﺍ
ُﻢُﻛُﺪَﺣَﺃ
َﻞَﺧَﺩ
ﺍَﺫِﺈَﻓ
ِﻦْﻴَﺘَﻌْﻛَﺭ
َﻊَﻛْﺮَﻳ ﻰَّﺘَﺣ ْﺲِﻠْﺠَﻳ ﺎَﻠَﻓ
“Apabila
kalian masuk masjid, jangan duduk, sampai shalat dua rakaat.” (HR. Muslim). Itulah shalat tahiyatul masjid.
Jangan
lupa untuk mendekati sutrah
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berpesan,
ٍﺓَﺮْﺘُﺳ
ﻰَﻟِﺇ
ِّﻞَﺼُﻴْﻠَﻓ ْﻢُﻛُﺪَﺣَﺃ ﻰَّﻠَﺻ ﺍَﺫِﺇﺎَﻬْﻨِﻣ
ُﻥْﺪَﻴْﻟَﻭ
“Apabila
kalian hendak shalat, laksanakanlah dengan menghadap ke sutrah, dan mendekatlah
ke sutrah.”.
Sutrah bisa berupa tembok, tiang, atau benda-benda lainnya.
Ditulis
oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah) Artikel www.KonsultasiSyariah.com
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar