Pages

Rabu, 29 Agustus 2012

Adab Menuju Masjid



إن الحمد ﷲ نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ باﷲ من شرور أنفسنا ومن سيأت أعمالنا من يهده ﷲ فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له أشهد أن ﻻإله إﻻ ﷲ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
فإن خيرالحديث كتابﷲ وخير الهدي هدي محمدصلى ﷲ عليه وعلى اله وسلم وشراﻻمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة فنار
`

Adab menuju Masjid yang perlu kita ketahui dalam rangka memotivasi kaum muslimin untuk memakmurkan masjid, Allah memberikan banyak janji dan keutamaan bagi orang yang menghadiri shalat jamaah. Diantaranya,

Hadis dari Ibnu Mas’ud rodhiyallohu’anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ﻦﺴﺤﻴﻓ ﺮﻬﻄﺘﻳ ﻞﺟ ﻦﻣ ﺎﻣ ﺪﺠﺴﻣ ﻰﻟ ﺪﻤﻌﻳ ﻢﺛ ﻮﻬﻄﻟ ﺐﺘﻛ ﻻ ﺪﺟﺎﺴﻤﻟ ﻩﺬﻫ ﻦﻣ ﺎﻫﻮﻄﺨﻳ ﻮﻄﺧ ﻞﻜﺑ ﻪﻟ ﻪﻠﻟ ﺎﻬﺑ ﻪﻌﻓﺮﻳ،ﺔﻨﺴﺣ ﺔﺌﻴﺳ ﺎﻬﺑ ﻪﻨﻋ ّﻂﺤﻳ،ﺔﺟﺭﺩ
“Jika seseorang wudhu dengan sempurna, kemudian menuju masjid, maka Allah akan mencatat setiap langkahnya sebagai pahala untuknya, mengangkat derajatnya, dan menghapuskan dosanya…” (HR. Muslim).

Hadis dari Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 ﻎﺒﺳﺄﻓ ﻼﺼﻠﻟ ﺄﺿﻮﺗ ﻦﻣ ﻼﺼﻟ ﻰﻟ ﻰﺸﻣ ﻢﺛ ﻮﺿﻮﻟ ،ﺎﻨﻟ ﻊﻣ ﺎﻫﻼﺼﻓ ﺔﺑﻮﺘﻜﻤﻟ ﻲﻓ ﻭﺃ ،ﺔﻋﺎﻤﺠﻟ ﻊﻣ ﻭﺃ ﻪﺑﻮﻧ ﻪﻟ ﻪﻠﻟ ﺮﻔﻏ ﺪﺠﺴﻤﻟ
“Siapa yang berwudhu untuk shalat dan dia sempurnakan wudhunya, kemudian dia menuju masjid untuk shalat fardhu. Lalu dia ikut shalat berjamaah atau shalat di masjid maka Allah mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Muslim).

Untuk menyempurnakan pahala Anda ketika menuju masjid, berikut beberapa adab yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berangkat ke masjid,


Berwudhulah dari rumah dan bukan di masjid.

Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa keadaan yang sesuai sunnah adalah berwudhu di rumah dan bukan di masjid. Diantaranya adalah hadis Utsman di atas. Zhahir hadis itu, wudhu tersebut dilakukan sebelum berangkat menuju masjid. Itu artinya, wudhu tersebut dilakukan di rumah. Disamping itu, terdapat dalil tegas yang menunjukkan hal ini. Hadis dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 ﻰﺸﻣ ﻢﺛ ﻪﺘﻴﺑ ﻲﻓ ﺮّﻬﻄﺗ ﻦﻣ ،ﻪﻠﻟ ﻮﻴﺑ ﻦﻣ ﺖﻴﺑ ﻰﻟ ﺾﺋﺮﻓ ﻦﻣ ﺔﻀﻳﺮﻓ ﻲﻀﻘﻴﻟ ﻪﻠﻟ
“Siapa yang berwudhu di rumahnya kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah, untuk menunaikan shalat wajib…” (HR. Muslim)



Gunakan pakaian yang sopan nan suci

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
 َﺪْﻨِﻋ ْﻢُﻜَﺘَﻨﻳِ ﺍﻭُﺬُﺧ ََﺩﺁ ﻲِﻨَﺑ ﺎَﻳ ﻮُﺑَﺮْﺷَ ﻮُﻠُﻛَ ٍﺪِﺠْﺴَﻣ ِّﻞُﻛ
“Wahai bani Adam, gunakanlah perhiasan kalian setiap kali menuju masjid, makan dan minumlah kalian…” (QS. Al-A’raf : 31)

Sebagai orang yang beriman, seharusnya kita merasa malu ketika mengenakan kaos atau pakaian yang tidak sopan ketika menuju masjid. Sementara kita sadar bahwa kita hendak menghadap Allah.



Bacalah doa ketika keluar rumah 

Di antara doa yang disyariatkan adalah

 ﺎَﻟ ،ِﻪَّﻠﻟ ﻰَﻠَﻋ ُﺖْﻠَّﻛَﻮَﺗ ِﻪَّﻠﻟ ِﻢْﺴِﺑ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ﺎَّﻟِ ََّﻮُﻗ ﺎَﻟَ َْﻮَﺣ
“Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.”

Membaca doa ini ketika keluar rumah memiliki keutamaan besar, sebagaimana disebutkan dalam hadis Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila ada orang yang keluar dari rumahnya, kemudian dia membaca doa di
atas, dikatakan kepadanya
,

 َﺖﻴِﻗَُ ،َﺖﻴِﻔُﻛَ ،َﺖﻳِﺪُﻫ  
‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi, dan kamu dilindungi’, maka setan-setan pun berteriak. Kemudian ada salah satu setan yang berkata kepada lainnya: ‘Bagaimana mungkin kalian bisa menggoda orang yang sudah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani).

Keterangan : Doa ini sangat ringkas, mudah dibaca, namun keutamannya besar. Tidak dijumpai riwayat yang menganjurkan mengangkat tangan ketika membaca doa ini. 



Gunakanlah sandal atau alas kaki lainnya dengan mendahulukan kaki kanan

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan,

 ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﻠﻟ ﻰَّﻠَﺻ ُّﻲِﺒَّﻨﻟ َﺎَﻛ ﻲِﻓ ،ُﻦُّﻤَﻴَّﺘﻟ ُﻪُﺒِﺠْﻌُﻳ َﻢَّﻠَﺳَ ،ِﻩِﻮُﻬُﻃَ ،ِﻪِﻠُّﺟَﺮَﺗَ ،ِﻪِﻠُّﻌَﻨَﺗ ِﻪِّﻠُﻛ ِﻪِﻧْﺄَﺷ ﻲِﻓَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam suka mendahulukan yang kanan, ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan yang lainnya.” (HR. Bukhari, Ahmad dan yang lainnya).



Berjalanlah menuju masjid dengan tenang 

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 ﻮﺸﻣﺎﻓ ﺔﻣﺎﻗﻹ ﻢﺘﻌﻤﺳ ﺍﺫﺇ ﺔﻨﻴﻜﺴﻟ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﻼﺼﻟ ﻰﻟ ﻮﻋﺮﺴُﺗ ﻻ ،ﺎﻗﻮﻟﺍﻭ
“Apabila kalian mendengar iqamah, berjalanlah menuju shalat dan kalian harus tenang, dan jangan buru-buru..” (HR. Bukhari dan Muslim).

Di samping itu, dengan berjalan tenang kita akan mendapatkan banyak pahala. Karena setiap langkah kaki kita dicatat sebagai pahala dan menghapus dosa. Di antara hikmah larangan terburu-buru ketika shalat diantaranya, agar kita tidak ‘ngos-ngosan’ ketika melaksanakan shalat. Nafas tersengal-sengal ketika shalat, bisa menyebabkan shalat kita menjadi sangat terganggu. 



Membaca doa ketika menuju masjid 

Doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menuju masjid sangat bervariasi. Ada yang panjang dan ada yang pendek. Sebagian ulama menganjurkan agar dibaca semuanya. Sehingga kita mendapatkan semua keutamaan dalam doa tersebut. Tapi, bagi yang kesulitan menghafalkan semua, bisa menghafalkan yang pendek, dan dibaca berulang-ulang. 

Di antara doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah,

 ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ْﻲِﺒْﻠَﻗ ﻲِﻓ ْﻞَﻌْﺟ َّﻢُﻬّﻠﻟ ﻲِﻓَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻧﺎَﺴِﻟ ﻲِﻓَ ِﺮَﺼَﺑ ﻲِﻓَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻌْﻤَﺳ ْﻦِﻣَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻗْﻮَﻓ ْﻦِﻣَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻨْﻴِﻤَﻳ ْﻦَﻋَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﺘْﺤَﺗ ْﻦِﻣَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻟﺎَﻤِﺷ ْﻦَﻋَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻔْﻠَﺧ ْﻦِﻣَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻣﺎَﻣَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﺴْﻔَﻧ ﻲِﻓ ْﻞَﻌْﺟَ ﻲِﻟ ﻢِّﻈَﻋَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻟ ْﻢِﻈْﻋََ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻟ ْﻞَﻌْﺟَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻨِﻄْﻋَ َّﻢُﻬّﻠﻟ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻨْﻠَﻌْﺟَ ﻲِﺒَﺼَﻋ ﻲِﻓ ْﻞَﻌْﺟَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻓَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻤْﺤَﻟ ﻲِﻓَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ِْﺮْﻌَﺷ ﻲِﻓَ ،ًﺍﺭْﻮُﻧ ﻲِﻣَ ًﺍﺭْﻮُﻧ ِْﺮَﺸَﺑ ﻲِﻓَ
“Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lisanku, cahaya bagi pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, cahaya di jiwaku, perbesarlah cahayaku, jadikanlah untukku cahaya, jadikanlah aku penuh cahaya, ya Allah berikanlah aku cahaya, jadikanlah cahaya di ruas badanku, cahaya di dagingku, cahaya di darahku, cahaya di rambutku, dan cahaya di kulitku.

 ﻲِﻓ ًْﻮُﻧ ْﻲِﻟ ْﻞَﻌْﺟ َّﻢُﻬّﻠﻟ ﻲِﻣﺎَﻈَﻋ ﻲِﻓ ًْﻮُﻧَ . . ِْﺮْﺒَﻗ
Ya Allah, jadikanlah cahaya untukku di kuburku, cahaya di tulangku. 

 ًْﻮُﻧ ﻲِﻧَِْ , ًْﻮُﻧ ﻲِﻧَِْ ًْﻮُﻧ ﻲِﻧَِْ
Tambahkanlah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku.
 ْﻮُﻧ ﻰَﻠَﻋ ًْﻮُﻧ ْﻲِﻟ ْﺐَﻫَ
Berikanlah aku cahaya di atas cahaya”

Semua doa di atas berdasarkan riwayat yang shahih, sebagaimana disebutkan dalam buku Hisnul Muslim, karya Dr. Said bin Wahf Al-Qahthani.



Sesampainya di masjid, lepas sandal dengan mendahulukan kaki kiri. 

Sunnah ini dinyatakan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 َْﺪْﺒَﻴْﻠَﻓ ْﻢُﻛُﺪَﺣَ َﻞَﻌَﺘْﻧ َِ َْﺪْﺒَﻴْﻠَﻓ َﻊَﻠَﺧ ََِ ،ﻰَﻨْﻤُﻴْﻟﺎِﺑ َﺮْﺴُﻴْﻟﺎِﺑ
“Apabila kalian memakai sandal, mulailah dengan kaki kanan, dan jika melepas, mulailah dengan kaki kiri.” (HR. Ibn Majah dan dishahihkan Al-Albani).

Agar Anda tetap bisa masuk masjid dengan kaki kanan, setelah melepas sandal, kaki jangan langsung diinjakkan ke lantai masjid, tapi diinjakkan dulu ke tanah atau ke sandal kiri yang sudah dilepas. Kemudian naiklah ke lantai masjid dengan kaki kanan. 



Masuk masjid dengan mendahulukan kaki kanan 

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan,

 ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﻠﻟ ﻰَّﻠَﺻ ُّﻲِﺒَّﻨﻟ َﺎَﻛ ﻲِﻓ ،ُﻦُّﻤَﻴَّﺘﻟ ُﻪُﺒِﺠْﻌُﻳ َﻢَّﻠَﺳَ ،ِﻩِﻮُﻬُﻃَ ،ِﻪِﻠُّﺟَﺮَﺗَ ،ِﻪِﻠُّﻌَﻨَﺗ ِﻪِّﻠُﻛ ِﻪِﻧْﺄَﺷ ﻲِﻓَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam suka mendahulukan yang kanan, ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan yang lainnya.” (HR. Bukhari, Ahmad dan yang lainnya).

Para ulama mengatakan, semua kegiatan yang baik, dianjurkan mendahulukan bagian tubuh yang kanan. Termasuk dalam hal ini adalah mendahulukan kaki kanan ketika masuk masjid. Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, mengatakan,

 ﺪﺠﺴﻤﻟ ﺖﻠﺧ ﺍﺫﺇ ﺔﻨﺴﻟ ﻦﻣ ﺍﺫﺇﻭ ،ﻰﻨﻤﻴﻟ ﻚﻠﺟﺮﺑ ﺪﺒﺗ ﻥﺃ ﻚﻠﺟﺮﺑ ﺪﺒﺗ ﻥﺃ ﺖﺟﺮﺧ ﺮﺴﻴﻟ
“Termasuk ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika kamu masuk masjid, kamu mendahulukan kaki kanan dan ketika keluar kamu mendahulukan kaki kiri.” (HR. Hakim, beliau shahihkan dan disetujui Ad-Dzahabi).



Berdoalah ketika masuk masjid 

Ada banyak doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan sekali lagi, sikap yang tepat adalah diamalkan semuanya. Berikut beberapa doa ketika masuk masjid,

 َُﻼَّﺴﻟَ ُﺎَﻠَّﺼﻟَ ،ِﻪﻠﻟ ِﻢْﺴِﺑ ِﻪﻠﻟ ِﻮُﺳَ ﻰَﻠَﻋ
“Bismillah, shalawat dan salam untuk Rasulillah. (HR. Ibnu Sunni, Abu Daud, dan dishahihkan Al-Albani)

 َﻚِﺘَﻤْﺣَ َﺏﺍَﻮْﺑَ ﻲِﻟ ْﺢَﺘْﻓ َّﻢُﻬَّﻠﻟ
Ya Allah, buka-kanlah pintu rahmatmu untukku. (HR. Muslim)

 ِﻪِﻬْﺟَﻮِﺑَ ،ِﻢﻴِﻈَﻌْﻟ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ُﻮُﻋَ ،ِﻢﻳِﺪَﻘْﻟ ِﻪِﻧﺎَﻄْﻠُﺳَ ،ِﻢﻳِﺮَﻜْﻟ ِﻢﻴِﺟَّﺮﻟ ِﺎَﻄْﻴَّﺸﻟ َﻦِﻣ
Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung, dengan wajah-Nya yang Mulia, dengan kekuasan-Nya yang langgeng, dari godaan setan yang terkutuk”. 

Untuk doa terakhir ini, terdapat keutamaan khusus, yaitu,

Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika masuk masjid, beliau membaca doa di atas. Kemudian beliau bersabda,

 ﺎَﻄْﻴَّﺸﻟ َﺎَﻗ َﻚِﻟَﺎَﻗ َِﺈَﻓ ِْﻮَﻴْﻟ َﺮِﺋﺎَﺳ ﻲِّﻨِﻣ َﻆِﻔُﺣ
“Jika orang membaca doa ini maka setan berteriak, ‘Orang ini dilindungi dariku sepanjang hari’.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani).



Shalat tahiyatul masjid, jika masih memungkinkan 

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berpesan,
 ،َﺪِﺠْﺴَﻤْﻟ ُﻢُﻛُﺪَﺣَ َﻞَﺧَ َِﺈَﻓ ِﻦْﻴَﺘَﻌْﻛَ َﻊَﻛْﺮَﻳ ﻰَّﺘَﺣ ْﺲِﻠْﺠَﻳ ﺎَﻠَﻓ
“Apabila kalian masuk masjid, jangan duduk, sampai shalat dua rakaat.” (HR. Muslim). Itulah shalat tahiyatul masjid.



Jangan lupa untuk mendekati sutrah 

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berpesan,
 ٍَﺮْﺘُﺳ ﻰَﻟِ ِّﻞَﺼُﻴْﻠَﻓ ْﻢُﻛُﺪَﺣَ ﻰَّﻠَﺻ َِﺎَﻬْﻨِﻣ ُْﺪَﻴْﻟَ
“Apabila kalian hendak shalat, laksanakanlah dengan menghadap ke sutrah, dan mendekatlah ke sutrah.”.

Sutrah bisa berupa tembok, tiang, atau benda-benda lainnya.


Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah) Artikel www.KonsultasiSyariah.com

Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar