إن الحمد ﷲ نحمده ونستعينه ونستغفره
ونعوذ باﷲ من شرور أنفسنا ومن سيأت أعمالنا من يهده ﷲ فلا مضل له ومن يضلل فلا
هادي له أشهد أن ﻻإله إﻻ ﷲ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
فإن خيرالحديث كتابﷲ وخير الهدي هدي
محمدصلى ﷲ عليه وعلى اله وسلم وشراﻻمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة
وكل ضلالة فنار
“Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah)
kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada
hari kiamat” (HR. Bukhari [4935]).
Belasan abad lamanya,
hadits tersebut menjadi hal yang gaib yang tidak mungkin bisa dijelaskan dengan
logika. Seiring berjalannya waktu, beberapa penelitian ilmiah mampu menjelaskan
kebenaran hadits tersebut dikemudian hari.
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ
خَلْقَهُ ۖ
قَالَ مَن يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌقُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنشَأَهَا
أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ
وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ
“dan dia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya, ia
berkata: ‘Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur
luluh?’ Katakanlah: ‘Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali
yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk’ (QS. Yasin : 78-79)
Adalah Han Spemann, Ilmuwan
Jerman yang berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang kedokteran pada tahun
1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah
tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup bermula. Dalam penelitiannya ia memotong
tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio
Organizer atau pengorganisir pertama.
Pada saat sperma
membuahi ovum (sel telur), maka pembentukan janin dimulai. Ketika ovum telah
terbuahi (zigot), ia terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak.
Sehingga terbentuklah embryonic disk (lempengan embrio) yang memiliki dua
lapisan.
Pertama, External
Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts, berfungsi menyuplai makanan embrio
pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar
pada dinding uterus.
Sedangkan lapisan
kedua, Internal Hypoblast yang telah ada sejak pembentukan janin pertama
kalinya. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio
dengan bagian belakang yang disebut primitive node (gumpalan sederhana).
Dari sinilah beberapa
unsure dan jaringan, seperti ectoderm, mesoderm, dan endoderm terbentuk.
- Ectoderm, membentuk kulit dan sistem syaraf pusat.
- Mesoderm, membentuk otot halus sistim digestive (pencernaan), otot skeletal
(kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem
urine (selain kandung kemih), jaringan subcutaneous, sistem limpa, limpa dan
kulit luar.
- sedangkan Endoderm, membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem
pernafasan, organ-orang yang berhubungan dengan sistem digestive (seperti hati
dan pancreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran
pendengaran. Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut sebagai TULANG EKOR.
Pada penelitian lain,
Han mencoba menghancurkan tulang ekor tersebut. Ia menumbuknya dan merebusnya
dengan suhu panas yang tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Setelah menjadi
serpihan halus, ia mencoba mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang
masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan
membentuk janin sekunder pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan
dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tidak hancur.
Dr. Othman al Djilani
dan Syaikh Abdul Majid juga melakukan penelitian serupa. Pada bulan Ramadhan
1423 H, mereka berdua memanggang tulang ekor dengan suhu tinggi selama 10
menit. Tulang pun berubah, menjadi hitam pekat. Kemudian, keduanya membawa
tulang itu ke al Olaki Laboratory, Sana’a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah
diteliti oleh Dr. al Olaki, pfofesor bidang histology dan pathologi di Sana’a
University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak
terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan pembakaran lebih
lama.
Lebih dari itu
berdasarkan penelitian mutakhir, sebagaimana yang disampaikan oleh Jamil Zaini,
Trainer Asia Tenggara Kubik Jakarta ketika mengisi acara buka puasa bersama di
al Azhar-Solo Baru dengan tajuk, “Inspiring Day; Inspiring The Spirit of Life”,
tulang ekor ini merekam semua perbuatan anak Adam, dari sejak lahir hingga
meninggal dunia. Ia merekam semua perbuatan baik-buruk mereka. Dan perbuatan
mereka ini akan berpengaruh pada kondisi tulang ekornya. Putih bersih atau
hitam kotor. Semakin banyak energy positif atau kebaikan seseorang maka semakin
bersih tulang ekornya, dan semakin banyak energy negative atau keburukan
seseorang maka semakin hitamlah tulang ekornya.
Dari sinilah, balasan
pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar. Dari tulang ekor inilah,
manusia akan kembali dicipta, dan mereka akan diberi balasan sesuai dengan
kadar amal-amal mereka. Ajaibnya, ini semua sudah disabdakan oleh Nabi berpuluh
abad yang lalu.
Hadits senada juga
diriwayatkan oleh Imam Muslim (no. 2955),
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Seluruh bagian tubuh anak Adam akan (hancur) dimakan tanah kecuali tulang
ekor, darinya tubuh diciptakan dan dengannya dirakit kembali.”
Dari petunjuk hadist di
atas, Ilmuwan muslim pada paruh kedua abad ke-20 telah mendasarkan pemahaman
mereka mengenai kemukjizatan hadis tentang tulang ekor ini pada kaidah
pengetahuan yang paling dasar, yaitu “Tulang ekor merupakan bagian pertama
yang tumbuh dari janin, biasa disebut dengan primitive streak, yaitu bagian
utama yang terbentuk pada minggu ketiga”.
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ
وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ
أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Akan Kami tunjukkan kepada mereka ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Kami
pada alam dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa
Al-Quran itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa
sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (QS. Fushshilat : 53)
Sumber : Majalah: Suara Lombok Barat Bangkit edisi Februari 2012 dll.
0 komentar:
Posting Komentar