"Kami dan leluhur kami telah mampu bertahan hidup dari kurma dan susu,
dan kami akan kembali dengan cara itu lagi untuk bertahan hidup (tanpa bantuan
barang-barang dari barat)"
Di hari itu, Henry
Kissinger (Menteri Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat) mengunjungi Raja
Faisal dan mencoba membujuknya untuk menarik
keputusannya. Dalam memoarnya, ia menjumpai sang Raja sedang murung, maka Henry Kissinger mencoba melontarkan sebuah lelucon untuk menghibur sang Raja,
keputusannya. Dalam memoarnya, ia menjumpai sang Raja sedang murung, maka Henry Kissinger mencoba melontarkan sebuah lelucon untuk menghibur sang Raja,
"Pesawatku kehabisan minyak, berkenankah yang mulia memerintahkan
orang agar mengisinya dengan minyak kembali? Dan kami siap membayarnya dengan
kurs internasional"
Namun sang Raja tak tertawa sedikitpun, ia memandang Henry Kissinger sambil berkata,
"Dan aku hanyalah seorang lelaki tua yang mendambakan untuk dapat
beribadah (sholat dan do`a) di Masjidil Aqsa (Al Aqsa). Maka maukah engkau
(Amerika) mengabulkan permintaanku ini?"
Note : Ini adalah sebuah sindiran balik sang Raja untuk Amerika yang mendukung penjajahan Israel atas tanah Palestina (Al Aqsa). Sayangnya negeri-negeri Arab seolah lupa dengan kisah nan mahsyur ini. Namun semoga kita dan generasi selanjutnya tak `kan lupa.
0 komentar:
Posting Komentar