إن الحمد ﷲ نحمده ونستعينه ونستغفره
ونعوذ باﷲ من شرور أنفسنا ومن سيأت أعمالنا من يهده ﷲ فلا مضل له ومن يضلل فلا
هادي له أشهد أن ﻻإله إﻻ ﷲ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
فإن خيرالحديث كتابﷲ وخير الهدي هدي
محمدصلى ﷲ عليه وعلى اله وسلم وشراﻻمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة
وكل ضلالة فنار
Seorang gadis kecil pulang dari
sekolah. Setibanya di rumah, ibunya melihat anak putrinya dirundung kesedihan.
Maka ia pun bertanya kepada putrinya itu tentang sebab kesedihannya.
Anak: “Aduhai ibuku, sesungguhnya ibu guru telah mengancam akan
mengusirku dari sekolah karena pakaian panjang yang kupakai.”
Ibu: “Tetapi itu adalah pakaian yang dikehendaki oleh Allah,
wahai putriku.”
Anak: “Benar, wahai ibu, akan tetapi ibu guru tidak
menghendakinya.”
Ibu: “Baiklah, wahai putriku, guru itu tidak menghendaki, tetapi
Allah menghendakinya. Lalu siapakah yang akan kamu taati? Apakah kamu akan
mentaati Allah yang telah menciptakanmu dan membentukmu, serta yang telah
mengaruniakan kenikmatan kepadamu? Ataukah kamu akan mentaati seorang makhluk
yang tidak mampu memberikan manfaat dan madharat kepada dirinya?”
Anak: “Sesungguhnya saya akan taat kepada Allah.”
Ibu: “Bagus, wahai putriku, kamu tepat sekali.”
Pada hari berikutnya, gadis kecil itu
pergi dengan mengenakan baju yang panjang. Tatkala ibu guru melihatnya, ia
langsung mencela dan memarahinya dengan keras. Gadis kecil itu tidak mampu
memikul amarah tersebut, ditambah lagi oleh pandangan teman-teman perempuannya
yang mengarah kepadanya.
Tidak ada yang ia lakukan selain
berteriak menangis. Kemudian, gadis kecil itu mengeluarkan kata-kata yang besar
maknanya meski sedikit jumlahnya, “Demi Allah, saya tidak tahu siapa yang
akan saya taati, anda ataukah Dia?” . Ibu guru itu pun bertanya, “Siapakah Dia itu?”
Anak itu menjawab, “Allah. Apakah
saya harus taat kepada anda, sehingga saya mesti memakai pakaian seperti yang
engkau kehendaki, tetapi saya berbuat maksiat kepada-Nya. Ataukah saya
mentaati-Nya dan tidak mentaati engkau? Ah, biarlah saya akan mentaati-Nya
saja, dan apa yang terjadi terjadilah.”
Aduhai, betapa agungnya kalimat yang
keluar dari mulut si kecil itu. Sebuah kalimat yang menampakkan wald (ketaatan)
yang mutlak kepada Allah. Gadis kecil itu bertekad untuk berpegang kuat dan
taat kepada perintah Dzat Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa Akan tetapi.apakah bu
guru itu hanya berdiam saja darinya?
Ibu guru itu meminta dipanggilkan
ibu si anak kecil tersebut. Apa yang ia inginkan darinya?
Maka datanglah si ibu itu.
Ibu guru berkata kepada ibu anak
kecil itu, “Sesungguhnya putri anda telah menasihatiku dengan nasihat paling
besar yang pernah aku dengar di sepanjang hidupku.”
Benar, ibu guru telah mengambil
pelajaran dan nasihat dari murid kecilnya. Ibu guru yang mengajarkan pendidikan
dan telah mengambil bagian yang besar dari ilmu.
Seorang guru yang ilmunya tidak dapat menghalanginya
untuk mengambil nasihat dari seorang gadis kecil yang mungkin seusia dengan
putrinya.
Salam penghormatan, semoga terlimpahkan
kepada guru ini. Salam penghormatan juga untuk gadis kecil yang telah
memberikan pendidikan Islamiyah dan telah berpegang kepadanya.
Salam penghormatan untuk sang ibu
yang telah menanamkan dalam diri putrinya rasa cinta kepada Allah dan
Rasul-Nya. Seorang ibu yang yang telah mengajarkan kepada putrinya rasa cinta
kepada Allah dan Rasul-Nya.
Wahai ibu-ibu muslimah, di depan
anda lah anak-anak anda. Mereka seperti adonan tepung. Anda bisa membentuknya
sebagaimana yang anda kehendaki, maka bersegeralah untuk membentuk mereka
dengan bentuk yang diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Ajarkanlah shalat kepada mereka.
Ajari mereka ketaatan kepada Allah.
Ajari mereka untuk bisa tetap tegar dan kokoh di atas kebenaran.
Ajarkanlah semua itu kepada mereka, sebelum mereka menginjak usia
baligh.
Karena jika pada saat mereka masih
kecil tidak mendapatkan pendidikan yang baik, maka sesungguhnya anda sekalian
akan menyesal dengan penyesalan yang besar, karena mereka akan menjadi
anak-anak yang menyimpang pada saat mereka telah dewasa.
Gadis kecil ini tidak hidup pada zaman Sahabat dan juga
Tabi’in. Sesungguhnya ia hidup pada zaman modern sekarang ini.
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar