إن الحمد ﷲ نحمده ونستعينه ونستغفره
ونعوذ باﷲ من شرور أنفسنا ومن سيأت أعمالنا من يهده ﷲ فلا مضل له ومن يضلل فلا
هادي له أشهد أن ﻻإله إﻻ ﷲ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
فإن خيرالحديث كتابﷲ وخير الهدي هدي
محمدصلى ﷲ عليه وعلى اله وسلم وشراﻻمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة
وكل ضلالة فنار
Dikisahkan oleh Syaikh
Dr. Muhammad al-‘Arifi dalam sebuah Muhadaroh :
“Saya teringat kejadian
dalam pesawat ketika bertolak dari Inggris,bersama seorang Syaikh yang sering
mengisi di televisi (Saudi). Selama perjalanan kami duduk bersama di pesawat.
Di sebelah kami duduk seorang pria warga negara Inggris, di sebelahnya lagi
duduk seorang wanita, yang juga warga negara Inggris, cara berpakaiannya
seronok, dia sedang membaca buku berbahasa Inggris.
Saya berasumsi bahwa wanita itu mungkin istri pria tersebut, pacar atau
saudarinya. Saya juga sedang membaca buku, dan sesekali ngobrol dengan rekan
saya. Saat itu matahari sudah terbenam.
Saya berkata pada teman
: “Abu Abdillah, apa kita sholat disini atau nanti saja sesampainya di
tujuan?”
Beliau berkata : “
Nanti saja, masih ada 2 jam lagi buat Maghrib, kita sholat di Riyadh saja”
“Baiklah” kemudian saya
lanjutkan membaca buku.
Tiba-tiba wanita tadi berdiri kemudian membuka bagasi pesawat, mengambil
tas, dan mengeluarkan Abaya dan kerudungnya dari tas tersebut. Kemudian
memakainya dan sholat Maghrib. Padahal baju yang dipakainya tadi seronok.
Saya berkata, “Saya
bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah, dan Muhammad adalah RasulNya “
Abu Abdillah berkata, “Lihat!
dia sedang sholat”
“Ya, memang”
Saya berkata, “Seharusnya
kita malu, kita seperti ini, sementara wanita itu sedang sholat di pesawat“
“Ayo bangun, kita
sholat !“
Saat kami ingin sholat, wanita tadi sudah selesai. Dia menaruh Abaya dan
kerudungnya lalu kembali duduk.
Saya berkata padanya, “Baarakallahu
fiiki, semoga Allah membalas kebaikanmu”
Tentunya saya tidak memandangnya saat bicara, saya tidak memandanginya.
Saya tegaskan hal ini, supaya nanti tidak ada yang mengatakan “Syaikh
sengaja memberi nasehat, soalnya perempuannya cantik”
Wanita tadi berkata, “Saya
sudah mengerti, jadi sudahlah”
“Belum, anda harus
lebih memahami nasehat saya!”
Saya katakana padanya, “Saya
sangat bersyukur anda telah menunaikan sholat, semoga Allah membalasmu“
“Ini menandakan adanya
iman dan kebaikan darimu”
“Akan lebih baik lagi
ya ukhti, anda meningkatkan lagi kebaikan ini dengan tetap memakai Abayamu, itu
akan lebih baik untukmu”
Dia mengatakan, “Semoga
Allah membalas kebaikan anda, tolong doakan saya, tolong doakan saya“
kemudian saya pergi.
Walaupun di hadapan kalian terlihat sebagai sesuatu yang melanggar/maksiat,
ketahuilah bahwa masih ada bibit kebaikan dalam dirinya. Mungkin keburukannya
90%, tapi masih ada 10% kebaikan, maka tambah 10% kebaikan itu menjadi 50%,
jangan langsung memvonis :
“Kamu ini ahli maksiat
!!”
Pertimbangkan kebaikan yang mungkin bertambah. Mudah-mudahan Allah
memperbaiki orang tersebut melalui tanganmu“
0 komentar:
Posting Komentar