إن الحمد ﷲ نحمده ونستعينه ونستغفره
ونعوذ باﷲ من شرور أنفسنا ومن سيأت أعمالنا من يهده ﷲ فلا مضل له ومن يضلل فلا
هادي له أشهد أن ﻻإله إﻻ ﷲ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
فإن خيرالحديث كتابﷲ وخير الهدي هدي
محمدصلى ﷲ عليه وعلى اله وسلم وشراﻻمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة
وكل ضلالة فنار
ukum
mempelajarinya?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas
terlebih dahulu diperjelas maksud ilmu tenaga dalam dan rahasia-rahasia yang
terdapat di dalamnya.
Definisi Tenaga Dalam
Dari berbagai referensi bisa
disimpulkan bahwa yang mereka maksud dengan ilmu tenaga dalam adalah ilmu yang
mempelajari cara membangkitkan kekuatan/tenaga dalam (inner power) dengan cara-cara
tertentu, antara lain: teknik pernafasan yang disertai dengan jurus-jurus
tertentu dan dengan cara meditasi (tafakur).
Dan dari persaksian sebagian mantan
praktisi tenaga dalam yang telah meninggalkan keilmuan tersebut dan kembali
kepada sunnah menjelaskan bahwa dalam keilmuan tenaga dalam dan ilmu metafisika
terdapat bermacam pokok kesesatan dan kesyirikan, antara lain :
o Dengan belajar
tenaga dalam (ilmu metafisika) seorang bisa “menjadi sakti” dengan menyalurkan
energinya ke bagian tubuh tertentu.
o Dengan kekuatan
fungsi jurus bisa mengalahkan musuh dari jarak jauh.
o Ketika latihan
aplikasi jurus tenaga dalam, seorang murid diharuskan bisa emosi/marah dalam
latihan menyerang.
o Pada keilmuan
tenaga dalam, diajarkan menjadi dukun/paranormal. Di antara bentuk perdukunan
yang terdapat dalam keilmuan ini adalah teknik membuat seseorang jatuh cinta,
ilmu santet (membuat orang sakit), teknik penyembuhan, mendeteksi barang
hilang, teknik mengetahui masa lalu dan masa depan dan teknik mengetahui isi
hati orang lain.
o Pada keilmuan
tenaga dalam ada teknik “mengisi” benda hidup atau benda mati untuk berbagai
macam keperluan.
o Pada keilmuan
tenaga dalam ada teknik pembentengan benda hidup/mati dari bahaya.
o Pada keilmuan
tenaga dalam ada teknik mengusir jin pengganggu.
Inilah beberapa kesesatan dan
penyimpangan yang terdapat dalam keilmuan tenaga dalam dan ilmu metafisika.
Pandangan Islam tentang Tenaga Dalam
Sebelum menjelaskan pandangan Islam
tentang ilmu ini, ketahuilah bahwa Islam adalah agama yang sempurna dalam
seluruh aspek, baik dari sisi keilmuan dan peribadatan.
Allah Ta’ala berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu dan telah Aku
lengkapi nikmat-Ku atasmu dan Aku meridhoi Islam sebagai agamamu.” (QS. al-Maidah : 3).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam diutus Allah Ta’ala dengan membawa ilmu yang bermanfaat dan amal
sholih, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ
الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
“Dia (Allah) yang mengutus Rosul-Nya dengan (membawa) petunjuk dan
agama yang benar.”
(QS. At-Taubah : 33, QS. al-Fath : 28, dan QS. ash-Shof : 9)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah
berkata: “Petunjuk adalah apa yang dibawa oleh beliau berupa berita-berita
yang benar, keimanan yang benar dan ilmu yang bermanfaat. Maksud agama yang
benar ialah amal-amal sholih yang benar lagi bermanfaat di dunia dan akhirat.”
(Tafsir Quran al-Azhim: 2/425)
Jadi dalam Islam telah terdapat
penjelasan tentang ilmu yang bermanfaat yang membawa seseorang kepada keridhoan
Allah Ta’ala dan mewujudkan ketentraman batin dan ketenangan jiwa serta
keselamatan dunia dan akhirat.
Juga penjelasan tentang ilmu yang
tidak bermanfaat yang akan mencelakakan manusia dan larangan dari
mempelajarinya. Adapun ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang berdasarkan kepada
al-Qur’an dan Sunnah serta dipahami sesuai dengan pemahaman salafus sholih (para
sahabat) generasi terbaik umat ini.
Itulah hakekat ilmu yang bermanfaat
yang seharusnya seorang muslim bersungguh-sungguh mempelajari dan memahaminya.
Adapun seluruh keilmuan yang
bertentangan dengan seluruh prinsip di atas maka ia adalah ilmu yang tidak
bermanfaat dan dilarang untuk mempelajarinya. Sebab akan merusak dan
menimbulkan dampak negatif bagi penuntutnya dan orang lain, seperti ilmu sihir,
ilmu hitam, ilmu kebatinan dll. Adapun pandangan Islam tentang ilmu tenaga
dalam dan yang semisalnya, bisa disimpulkan secara global dan secara terperinci.
Kritikan Secara Global terhadap Ilmu Tenaga Dalam
Pertama : Ilmu tenaga dalam dan
sejenisnya adalah ilmu yang bid’ah dan tidak ada landasan dari al-Qur’an dan
Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengajarkan
kepada para sahabatnya. Padahal saat itu dibutuhkan kekuatan untuk berdakwah.
Begitu pula pada masa pemerintahan
Khulafaur Rasyidin yang penuh dengan aktivitas jihad. Mereka tidak pernah
mengajarkan keilmuan tersebut kepada para pasukan perang. Seandainya ilmu
tenaga dalam dan sejenisnya adalah ilmu yang bermanfaat untuk pertahanan jiwa
dan merobohkan musuh dari jarak jauh, tentu telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan diwariskan oleh para sahabat
kepada generasi sesudahnya.
Akan tetapi hal itu sama sekali
tidak pernah terjadi, dengan demikian jelaslah kebatilan dan kesesatan ilmu
tersebut. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang membuat sesuatu yang baru dalam agama ini yang
tidak ada (landasan) darinya maka ia bertolak.” Dalam riwayat lain: “Barangsiapa yang melakukan suatu amalan
yang tidak ada landasannya dari perintah kami maka ia bertolak.” (Mutafaqun
alaih)
Kedua : Ilmu ini berasal dari luar
Islam. Tenaga dalam atau krachtologi tersusun dari kata krachtos yang berarti
tenaga dan logos yang berarti ilmu. Ia sudah dikenal oleh orang-orang Mesir
Kuno pada 4000 SM. Dari Mesir, krachtologi berkembang ke Babylon, Yunani,
Romawi dan Persia.
Di Persia, tenaga semacam ini
dinamakan Dacht. Dalam Dahtayana disebutkan bahwa pada suku Bukht dan Persia,
terkenal ilmu perang dinamakan dahtuz, yaitu merobohkan musuh dari jarak jauh.
Para bangsawan Persia dilatih sejenis senam yang dilakukan lewat tengah malam
agar mereka mempunyai tenaga Daht itu. Kemudian keilmuan tersebut terus
dikembangkan sehingga menjadi suatu konsep untuk membangkitkan tenaga dalam
dengan teknik pernafasan yang disertai dengan jurus-jurus tertentu.
Hal ini memperkuat pernyataan di
atas, bahwa ilmu ini adalah ilmu yang tidak bermanfaat dalam agama Islam.
Seandainya keilmuan tersebut dibolehkan tentu Allah Ta’ala akan menjelaskan
kepada Rasul-Nya hakikat dan manfaatnya.
Apalagi keilmuan tersebut sudah
dikenal orang-orang Mesir kuno ribuan tahun sebelum masehi dan sebelum
pengutusan Rasul ‘alaihis salam. Dengan demikian kita tahu bahwa
kebatilan dan kebohongan telah dilakukan sebagian perguruan tenaga dalam di
tanah air dengan menamakan perguruan mereka dengan nama-nama yang islami
seperti: Bunga Islam, al-Barokah, al-Ikhlas, Hikmatul Iman, PIH Silahul Mukmin,
dll.
Ini adalah penipuan yang nyata,
sebab tidak pernah dalam sejarah bahwa perguruan-perguruan tersebut menjadi bunga
bagi Islam, menambah keberkahan dan mewujudkan keikhlasan serta keimanan yang
benar bagi penuntutnya. Bahkan fakta membuktikan bahwa seluruh perguruan tenaga
dalam merupakan sarana dan fasilitas untuk menebarkan kesesatan, kesyirikan,
bid'ah, sihir, mistik.
Ketiga : Dalam ilmu tenaga dalam
terdapat pokok kesesatan dan kesyirikan yang sangat banyak, sebagaimana yang
telah disebutkan di atas secara global.
Keempat : Di antara dampak negatif
ilmu tenaga dalam adalah hilangnya rasa tawakal para penuntutnya kepada Allah
Ta’ala. Sebab mereka merasa telah memiliki kekebalan dan kekuatan luar biasa
yang bisa merobohkan musuh dari jarak jauh, sehingga ia merasa tidak butuh
pertolongan siapa pun.
Islam mengajarkan bahwa segala
sesuatu hanya terjadi dengan izin Allah, maka ia bertawakkal kepada Allah
Ta’ala dan meminta pertolongan kepada-Nya untuk mendapatkan kebaikan dan
keselamatan serta menolak segala bentuk kejahatan dan malapetaka.
Kelima: Di antara kaidah yang
digunakan untuk membangkitkan tenaga dalam adalah meditasi yaitu tafakur atau
semedi. Ini adalah metode yang bid’ah yang tidak ada landasanya dari al-Qur’an
dan Sunnah. Bahkan meditasi adalah komponen dari banyak agama, dan telah
dipraktekkan sejak jaman dahulu yang dikenal dalam bahasa Sansekerta dengan
(dhyana). Meditasi dalam salah satu aliran Budha Mahayana dikenal dengan
istilah (zen). Aktivitas ini merupakan usaha antara yang membawa kesadaran
menuju samadi.
Intinya adalah aktivitas perenungan
yang berusaha untuk menyatukan jiwa dengan Tuhan yang dikenal dalam dunia
Tasawuf dengan istilah (Ittihaad) yakni Allah Ta’ala bersatu dengan makhluk.
Maha suci Allah dari keyakinan yang
kufur ini. Tidak diragukan lagi bahwa konsep dan ajaran yang seperti ini
bertentangan dengan aqidah islamiyah. Itulah sumber pengambilan meditasi yang
diajarkan oleh perguruan ilmu tenaga dalam yang berkembang dewasa ini. Hal ini
akan menimbulkan dampak negatif bagi penuntutnya yang berujung kepada
kebatilan, kesyirikan dan praktek kesesatan yang mistik.
Adapun meditasi atau tafakur yang
disyariatkan adalah tafakur tentang makhluk ciptaan Alloh yang merupakan
tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala dan keagungan-Nya. Hal ini akan memotivasi
seorang untuk mengagungkan Allah Ta’ala dan melaksanakan perintah-Nya dan
meninggalkan segala yang dilarang oleh agama.
Tafakur seperti ini merupakan salah
satu faktor utama untuk menambah keimanan kepada Allah Ta’ala begitu juga
tafakur yang memotivasi seseorang untuk selalu introspeksi diri dan kembali
kepada Alloh dengan kerendahan diri dan penuh pengagungan kepada yang Maha
Kuasa.
Keenam : Kenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa orang-orang yang bergabung dalam perguruan tenaga dalam
adalah orang-orang yang jauh dari pemahaman yang benar terhadap hakikat Islam
dan tauhid.
Jika ilmu tenaga dalam itu adalah
ilmu yang bermanfaat tentu orang-orang yang berpegang teguh dengan al-Quran dan
loyal kepada Sunnah adalah orang-orang yang akan berada dibarisan terdepan
dalam mempelajarinya. Sebab agama memerintahkan kita untuk mempelajari ilmu
yang bermanfaat
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar