Pages

Rabu, 09 Januari 2013

Pandangan Islam tentang Ilmu Tenaga Dalam



إن الحمد ﷲ نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ باﷲ من شرور أنفسنا ومن سيأت أعمالنا من يهده ﷲ فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له أشهد أن ﻻإله إﻻ ﷲ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
فإن خيرالحديث كتابﷲ وخير الهدي هدي محمدصلى ﷲ عليه وعلى اله وسلم وشراﻻمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة فنار



Akhir-akhir ini tumbuh subur berbagai kelompok yang mengajarkan ilmu tenaga dalam. Konon sang guru memiliki teknik membangkitkan atau mengembangkan tenaga ghaib dalam tubuh manusia. 

Masyarakat berbeda dalam menilai dan menghukuminya sesuai dengan latar belakang pemahaman dan pendidikan mereka. Sebenarnya bagaimana pandangan Islam tentang keilmuan tersebut dan hukum mempelajarinya?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas terlebih dahulu diperjelas maksud ilmu tenaga dalam dan rahasia-rahasia yang terdapat di dalamnya.


Definisi Tenaga Dalam

Dari berbagai referensi bisa disimpulkan bahwa yang mereka maksud dengan ilmu tenaga dalam adalah ilmu yang mempelajari cara membangkitkan kekuatan/tenaga dalam (inner power) dengan cara-cara tertentu, antara lain: teknik pernafasan yang disertai dengan jurus-jurus tertentu dan dengan cara meditasi (tafakur).

Dan dari persaksian sebagian mantan praktisi tenaga dalam yang telah meninggalkan keilmuan tersebut dan kembali kepada sunnah menjelaskan bahwa dalam keilmuan tenaga dalam dan ilmu metafisika terdapat bermacam pokok kesesatan dan kesyirikan, antara lain :
o    Dengan belajar tenaga dalam (ilmu metafisika) seorang bisa “menjadi sakti” dengan menyalurkan energinya ke bagian tubuh tertentu.
o    Dengan kekuatan fungsi jurus bisa mengalahkan musuh dari jarak jauh.
o    Ketika latihan aplikasi jurus tenaga dalam, seorang murid diharuskan bisa emosi/marah dalam latihan menyerang.
o    Pada keilmuan tenaga dalam, diajarkan menjadi dukun/paranormal. Di antara bentuk perdukunan yang terdapat dalam keilmuan ini adalah teknik membuat seseorang jatuh cinta, ilmu santet (membuat orang sakit), teknik penyembuhan, mendeteksi barang hilang, teknik mengetahui masa lalu dan masa depan dan teknik mengetahui isi hati orang lain.
o    Pada keilmuan tenaga dalam ada teknik “mengisi” benda hidup atau benda mati untuk berbagai macam keperluan.
o    Pada keilmuan tenaga dalam ada teknik pembentengan benda hidup/mati dari bahaya.
o    Pada keilmuan tenaga dalam ada teknik mengusir jin pengganggu.

Inilah beberapa kesesatan dan penyimpangan yang terdapat dalam keilmuan tenaga dalam dan ilmu metafisika.


Pandangan Islam tentang Tenaga Dalam

Sebelum menjelaskan pandangan Islam tentang ilmu ini, ketahuilah bahwa Islam adalah agama yang sempurna dalam seluruh aspek, baik dari sisi keilmuan dan peribadatan.

Allah Ta’ala berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا 
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu dan telah Aku lengkapi nikmat-Ku atasmu dan Aku meridhoi Islam sebagai agamamu.” (QS. al-Maidah : 3).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus Allah Ta’ala dengan membawa ilmu yang bermanfaat dan amal sholih, sebagaimana firman Allah Ta’ala: 

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
“Dia (Allah) yang mengutus Rosul-Nya dengan (membawa) petunjuk dan agama yang benar.” (QS. At-Taubah : 33, QS. al-Fath : 28, dan QS. ash-Shof : 9)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Petunjuk adalah apa yang dibawa oleh beliau berupa berita-berita yang benar, keimanan yang benar dan ilmu yang bermanfaat. Maksud agama yang benar ialah amal-amal sholih yang benar lagi bermanfaat di dunia dan akhirat.” (Tafsir Quran al-Azhim: 2/425)

Jadi dalam Islam telah terdapat penjelasan tentang ilmu yang bermanfaat yang membawa seseorang kepada keridhoan Allah Ta’ala dan mewujudkan ketentraman batin dan ketenangan jiwa serta keselamatan dunia dan akhirat. 

Juga penjelasan tentang ilmu yang tidak bermanfaat yang akan mencelakakan manusia dan larangan dari mempelajarinya. Adapun ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang berdasarkan kepada al-Qur’an dan Sunnah serta dipahami sesuai dengan pemahaman salafus sholih (para sahabat) generasi terbaik umat ini.

Itulah hakekat ilmu yang bermanfaat yang seharusnya seorang muslim bersungguh-sungguh mempelajari dan memahaminya. 

Adapun seluruh keilmuan yang bertentangan dengan seluruh prinsip di atas maka ia adalah ilmu yang tidak bermanfaat dan dilarang untuk mempelajarinya. Sebab akan merusak dan menimbulkan dampak negatif bagi penuntutnya dan orang lain, seperti ilmu sihir, ilmu hitam, ilmu kebatinan dll. Adapun pandangan Islam tentang ilmu tenaga dalam dan yang semisalnya, bisa disimpulkan secara global dan secara terperinci.


Kritikan Secara Global terhadap Ilmu Tenaga Dalam 

Pertama : Ilmu tenaga dalam dan sejenisnya adalah ilmu yang bid’ah dan tidak ada landasan dari al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengajarkan kepada para sahabatnya. Padahal saat itu dibutuhkan kekuatan untuk berdakwah.

Begitu pula pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin yang penuh dengan aktivitas jihad. Mereka tidak pernah mengajarkan keilmuan tersebut kepada para pasukan perang. Seandainya ilmu tenaga dalam dan sejenisnya adalah ilmu yang bermanfaat untuk pertahanan jiwa dan merobohkan musuh dari jarak jauh, tentu telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan diwariskan oleh para sahabat kepada generasi sesudahnya. 

Akan tetapi hal itu sama sekali tidak pernah terjadi, dengan demikian jelaslah kebatilan dan kesesatan ilmu tersebut. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang membuat sesuatu yang baru dalam agama ini yang tidak ada (landasan) darinya maka ia bertolak.” Dalam riwayat lain: “Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada landasannya dari perintah kami maka ia bertolak.” (Mutafaqun alaih)


Kedua : Ilmu ini berasal dari luar Islam. Tenaga dalam atau krachtologi tersusun dari kata krachtos yang berarti tenaga dan logos yang berarti ilmu. Ia sudah dikenal oleh orang-orang Mesir Kuno pada 4000 SM. Dari Mesir, krachtologi berkembang ke Babylon, Yunani, Romawi dan Persia. 

Di Persia, tenaga semacam ini dinamakan Dacht. Dalam Dahtayana disebutkan bahwa pada suku Bukht dan Persia, terkenal ilmu perang dinamakan dahtuz, yaitu merobohkan musuh dari jarak jauh. Para bangsawan Persia dilatih sejenis senam yang dilakukan lewat tengah malam agar mereka mempunyai tenaga Daht itu. Kemudian keilmuan tersebut terus dikembangkan sehingga menjadi suatu konsep untuk membangkitkan tenaga dalam dengan teknik pernafasan yang disertai dengan jurus-jurus tertentu.

Hal ini memperkuat pernyataan di atas, bahwa ilmu ini adalah ilmu yang tidak bermanfaat dalam agama Islam. Seandainya keilmuan tersebut dibolehkan tentu Allah Ta’ala akan menjelaskan kepada Rasul-Nya hakikat dan manfaatnya. 

Apalagi keilmuan tersebut sudah dikenal orang-orang Mesir kuno ribuan tahun sebelum masehi dan sebelum pengutusan Rasul ‘alaihis salam. Dengan demikian kita tahu bahwa kebatilan dan kebohongan telah dilakukan sebagian perguruan tenaga dalam di tanah air dengan menamakan perguruan mereka dengan nama-nama yang islami seperti: Bunga Islam, al-Barokah, al-Ikhlas, Hikmatul Iman, PIH Silahul Mukmin, dll. 

Ini adalah penipuan yang nyata, sebab tidak pernah dalam sejarah bahwa perguruan-perguruan tersebut menjadi bunga bagi Islam, menambah keberkahan dan mewujudkan keikhlasan serta keimanan yang benar bagi penuntutnya. Bahkan fakta membuktikan bahwa seluruh perguruan tenaga dalam merupakan sarana dan fasilitas untuk menebarkan kesesatan, kesyirikan, bid'ah, sihir, mistik.


Ketiga : Dalam ilmu tenaga dalam terdapat pokok kesesatan dan kesyirikan yang sangat banyak, sebagaimana yang telah disebutkan di atas secara global.


Keempat : Di antara dampak negatif ilmu tenaga dalam adalah hilangnya rasa tawakal para penuntutnya kepada Allah Ta’ala. Sebab mereka merasa telah memiliki kekebalan dan kekuatan luar biasa yang bisa merobohkan musuh dari jarak jauh, sehingga ia merasa tidak butuh pertolongan siapa pun. 

Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu hanya terjadi dengan izin Allah, maka ia bertawakkal kepada Allah Ta’ala dan meminta pertolongan kepada-Nya untuk mendapatkan kebaikan dan keselamatan serta menolak segala bentuk kejahatan dan malapetaka.


Kelima: Di antara kaidah yang digunakan untuk membangkitkan tenaga dalam adalah meditasi yaitu tafakur atau semedi. Ini adalah metode yang bid’ah yang tidak ada landasanya dari al-Qur’an dan Sunnah. Bahkan meditasi adalah komponen dari banyak agama, dan telah dipraktekkan sejak jaman dahulu yang dikenal dalam bahasa Sansekerta dengan (dhyana). Meditasi dalam salah satu aliran Budha Mahayana dikenal dengan istilah (zen). Aktivitas ini merupakan usaha antara yang membawa kesadaran menuju samadi.

Intinya adalah aktivitas perenungan yang berusaha untuk menyatukan jiwa dengan Tuhan yang dikenal dalam dunia Tasawuf dengan istilah (Ittihaad) yakni Allah Ta’ala bersatu dengan makhluk. 

Maha suci Allah dari keyakinan yang kufur ini. Tidak diragukan lagi bahwa konsep dan ajaran yang seperti ini bertentangan dengan aqidah islamiyah. Itulah sumber pengambilan meditasi yang diajarkan oleh perguruan ilmu tenaga dalam yang berkembang dewasa ini. Hal ini akan menimbulkan dampak negatif bagi penuntutnya yang berujung kepada kebatilan, kesyirikan dan praktek kesesatan yang mistik.

Adapun meditasi atau tafakur yang disyariatkan adalah tafakur tentang makhluk ciptaan Alloh yang merupakan tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala dan keagungan-Nya. Hal ini akan memotivasi seorang untuk mengagungkan Allah Ta’ala dan melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan segala yang dilarang oleh agama. 

Tafakur seperti ini merupakan salah satu faktor utama untuk menambah keimanan kepada Allah Ta’ala begitu juga tafakur yang memotivasi seseorang untuk selalu introspeksi diri dan kembali kepada Alloh dengan kerendahan diri dan penuh pengagungan kepada yang Maha Kuasa.


Keenam : Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa orang-orang yang bergabung dalam perguruan tenaga dalam adalah orang-orang yang jauh dari pemahaman yang benar terhadap hakikat Islam dan tauhid.

Jika ilmu tenaga dalam itu adalah ilmu yang bermanfaat tentu orang-orang yang berpegang teguh dengan al-Quran dan loyal kepada Sunnah adalah orang-orang yang akan berada dibarisan terdepan dalam mempelajarinya. Sebab agama memerintahkan kita untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat

Sumber : 

0 komentar:

Posting Komentar